JURNAL STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KENAKALAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIAYAH UNTU MELAMBI DI WAKATOBI
Vol 1. No. 1 07 Oktober 2019, pp. 17-22
ISSN : xxxx (print) / ISSN : xxxx (online)
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KENAKALAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIAYAH
UNTU MELAMBI DI WAKATOBI
Rasiati, Abbas1, Laode Abdul Wahab1, Hadi Machmud1.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam1, FTIK1, Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari1, Indonesia
Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan1, Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari1 Indonesia
Email Korespondensi : abbas.iainkdi@gmail.com
Info Artikel :
Diterima : ........., Maret 2020
Direvisi : ........., Maret 2020
Disetujui : ........., Mater 2020
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan mendeskripsikan strategi guru pendidikan agama Islam dalam membina kenakalan siswa, bentuk-bentuk kenakalan siswa dan strategi guru pendidikan agama Islam dalam membina kenakalan siswa di Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data dengan beberapa tahapan, yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan dan verivikasi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas 8 di Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi. sedangkan subjek Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) strategi guru dalam Membina Kenakalan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi. yaitu melalui pemberian nasehat kepada siswa dikelas atau secara individual, yasinan bersama dan melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di mesjid, terhadap siswa yang telah mengalami tingkah laku kenakalan di sekolah, pembinaan terhadap siswa yang melakukan kenakalan atau yang telah menjalani hukuman akibat kenakalannya, pemberian hukuman yang memberi efek jera pada siswa yang melakukan kenakalan di sekolah. 2) Adapun kenakalan-kenakalan yang sedang seperti berpacaran mengotori gedung sekolah. Sedangkan kenakalan-kenakalan berat seperti membawa rokok di sekolah, merokok di lingkungan sekolah. Faktor yang mendukung dan menghambat pembinaan kenakalan siswa di Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi adalah seperti faktor keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor pengaruh lingkungan (pergaulan). 3) Pembinaan Keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi tergolong dalam kenakalan ringan seperti tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung, saat proses pembelajaran, membuang sampah sembarangan, berkeliaran saat jam pelajaran berlangsung, keluar dari lingkungah sekolah tanpa izin.
Kata Kunci : Strategi, Guru Pendidikan Agama Islam, Kenakalan Siswa.
Pendahuluan
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional dalam Bab II Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Membina kenakalan siswa tidak semata-mata menjadi tugas guru atau sekolah. Namun, tugas orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar (masyarakat). Juga dirumah dan lingkungan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam membina kenakalannya, khususnya anak-anak mereka. Dalam lingkungan sosial, masyarakat juga mempunyai andil dalam membina kenakalan generasi muda, sedangkan dalam lingkungan sekolah, guru yang mempunyai tugas dan wewenang dalam membina kenakalan siswa baik tingkah laku luarnya, kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaan menunjukan pengabdian kepada Allah SWT.
Untuk membina kenakalan siswa di sekolah, pendidikan agama Islam selalu disalahkan dari sikap para siswa yang sudah mulai melenceng dari apa yang seharusnya akhlak itu berbentuk secara baik. Dengan demikian, untuk membenahi akhlak remaja yang memasuki masa transisi dari anak menjadi orang dewasa antara usia 14-19 menempuh sekolah menengah atas pada masa ini, anak tersebut mengalami masa krisis mulai timbul kritik terhadap dirinya sendiri serta lingkungannya.(Departemen Pendidikan Nasional UUSN No 20 Tahun 3003 Pendidikan Nasional) Tetapi, terkadang bersifat lebih subjektif, di masa ini anak-anak atau remaja selalu merasa gelisah bahkan tidak stabil (dengan ini memberontak, gemar mengkritik, suka menentang dan lain sebagainya).
Masa remaja diharapkan mampu untuk beradaptapsi dengan masyarakat, memiliki tanggung jawab, memperoleh nilai dan pegangan. disini peran guru sangatlah penting untuk menanamkan pendidikan akhlak pada siswa. Guru sebagai tauladan bagi siswa-siswanya dalam memberikan contoh yang baik. Berbagai upaya pencegahan masalah pada akhlak siswa dalam proses pendidikan. Tidak sedikit pemikir pendidikan terlibat memberikan konsep-konsep tentang pendidikan masa depan, tetapi seiring dengan perkembangan zaman maka berkembangan pula masalah tersebut, sehinggah konsep yang diberikan terkadang menjadi kedaluarsa saat digunakan pada waktu mendatang.
Guru pendidikan Agama Islam merupakan salah satu unsur yang berpengaruh terhadap proses pembinaan mendidik siswa dengan memberikan nasehat dengan lemah lembut sebab guru pendidikan Agama Islam suri teladan bagi siswa. kedudukan guru pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam mengatas kenakalan remaja, khususnya para siswa karena pada dasarnya tugas guru pendidikan Agama Islam adalah membentuk moral siswa yang berkepribadian muslim (Agus 2012). Dengan melihat kondisi siswa masa kini, maka keinginan besar peneliti mengamati apa yang terjadi pada siswa kelas II tentunya yang mengerahkan pada kenakalan siswa. Melalui observasi awal, di sekolah Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur, yang dilakukan peneliti ini banyak terjadi kenakalan siswa, hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil pengamatan peneliti di Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi peneliti melihat banyaknya siswa yang masih berkeliaran atau bolos pada jam pembelajaran, merokok dalam lingkungan sekolah, perkelahian siswa dilingkungan sekolah, dan terjadi kesalapahaman antara siswa sehingga siswa bertengkar dengan sesama temannya, dan pada waktu sholat zuhur masih banyak siswa yang tidak ikut sholat, kemudian peneliti juga melihat masih terdapat siswa yang menggunakan telepon genggam (handphone) pada waktu pembelajaran. (Sdarsono, 2012)
Berkaitan dengan hal tersebut maka upaya untuk mendidk dan membina generasi muda perlu terus ditingkatkan dan dimulai sejak dini, salah satunya melalui pendidikan agama Islam. Hal utama yang harus diterapkan adalah penenaman melalui pendidikan agama Islam baik dalam lingkungan sekolah maupin di luar.
Mengingat begitu pentingnya peran siswa sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa, maka masalah tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terhadap kenakalan siswa yang terjadi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk malakukan penelitian dengan judul “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kenakalan Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi”. ( Ambrin, 2018)
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi yang beralamatkan di Jl. Untu Melambi No.71 Patuno Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan yaitu Juni hingga Agustus.
Jenis data penelitian ini yaitu data primer, data primer adalah sumber wawancara dan observasi partisipasi. Berkaitan dengan hal tersebut, wawancara dilakukan kepada sekolah dan guru. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari informan dilapangan, seperti dokumen dan lain sebagainya. Sumber data dari penelitian ini meliputi sejarah sekolah, data pengajar, data siswa dan sarana prasarana Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu pengamatan (observasi), Interview (wawancara) Dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verivikasi data. Kemudian pengecekan keabsahan data Triangulasi teknik, Triangulasi sumber, dan Triangulasi waktu.
Hasil Penelitian
MTs Untu Melambi Wangi-Wangi Timur sebelumnya bernama MTs Terpadu Wangi-Wangi Timur yang dahulunya beroperasi sebagai satuan pendidikan berdiri sejak Tahun 2008 dan bernaung pada Yayasan sebelumnya yaitu Yayasan Al Markazud Da’wah dan pertama kali dikepalai oleh Bapak Irwan, S.Pd namun seiring dengan tuntutan masyarakat Waetuno Raya akhirnya berganti lembaga di bawah naungan Yayasan Untu Melambi selanjutnya disebut dengan Mts Untu Melambi wangi-Wangi Timur dengan menghilangkan kata Terpadu yang melekat pada nama sebelumnya. MTs Untu Melambi Wangi-Wangi Timur adalah salah satu madrasah yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wakatobi yang didirikan pada Tanggal 1 Juni 2008 secara swadaya masyarakat dikelola oleh Yayasan Untu Melambi Wakatobi melalui Akta Notaris No. 3 Tanggal 7 Juni 2010 dan beroperasi sebagai Madrasah melalui Izin Operasional Kator Kementerian Agama Kabupaten Wakatobi Nomor 51 Tahu 2010 Tanggal 17 Desember 2010, beralamat di Jalan Untu Melambi No.71 Desa Patuno, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi di jazirah paling utara pulau Wangi-Wangi Berdasarkan hasil temuan peneliti di Madrasah Tsanawiyah Untu melambi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Strategi yang utama yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dilakukan dengan cara mengaktifkan keagamaan di dalam sekolah, indikator dari strategi tersebut adalah untuk menciptakan suasana yang Islami dan kondusif, sehingga dapat menhindarkan siswa pada segala bentuk perilaku yang menyimpang. Dan strategi guru pendidikan agam islam dalam membina kenakalan siswa dengan berupaya melakukan upaya-upaya pencegahan dan antisipasi sebelum terjadi sebuah masalah dalam hal ini kenakalan-kenakalan siswa. Namaun juga harus dipahami penelitian ini bukan hanya ingin melihat proses atau upaya pencegahan yang dilakukan oleh guru akan tetapi juga lebih rinci ingin melihat bagaiman strategi dan cara yang dilakukan oleh guru pendidikan agama islam dalam menangani siswa yang melakukan kenakalan.
Adapun kenakalan-kenakalan siswa yang terjadi didalam ruangan kelas dipahami bahwa dari sekian banyaknya ragam kenakalan-kenakalan yang terjadi tapi masih dalam kategori ringan dan sedang sesuai dipaparkan oleh sukanto yang berbagi delam tiga bagian yakni “kenakalan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: ringan, sedang, berat”.kenakalan ringan yaitu kenakalan yang tidak terlalu merugikan diri sendiri maupun orang lain, misalnya mengantuk dalam kelas, cara berpakaian tidak patuh pada orang tua. Kenakalan sedang yaitu kenakalan yang akibatnya cukup terasa baik pada diri sendiri maupun orang lain tetapi belum mengandung unsur pidana, misalnya membolos sekolah kenakalan berat yaitu kenakalan yang sangat merugikan diri sendiri maupun orang lain dan sudah mengandung unsur pidana, misalnya merusak gendung sekolah, dan menentang guru.
Guru pendidikan agama Islam memberikan pembinaan kepada siswanya tersebut, dan peneliti melihat keadaan siswa, sudah mulai merubah perilaku mereka dengan baik sesuai apa yang dicontohkan guru pendidikan agama Islam dan perana kepala sekolah Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Wangi-Wangi Timur Wakatobi. menunjukan bahwa dalam menegakkan disiplin siswa telah dilaksanakan dengan baik, dan secara keseluruhan guru telah mampu menegakkan kedisiplinan di Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Wangi-Wangi Timur.
Kesimpulan
Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil penelitian yang dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Strategi guru pendidikan agama Islam dalam membina kenakalan siswa di Madrasah Tsanawiah untu melambi kecamatan wangi-wangi timur wakatobi yaitu memulai pemberian nasehat kepada siswa di kelas atau individual, memberikan pendidikan agama secara baik kepada siswa, yasinan bersama dan sholat dzuhur secara berjamaah secara berjamaah dimisolah dekat mesjid, pembinaan terhadap siswa yang telah mengalami tingkah laku kenakaln atau yang telah menjalin suatu hukuman akibat kenakalannya, pemberian hukuman yang berefek jela pada siswa yang melakukan kenakaln disekolah.
Pembinaan Keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi tergolong dalam kenakalan ringan seperti tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung, saat proses pembelajaran, membuang sampah sembarangan, berkeliaran saat jam pelajaran berlangsung, keluar dari lingkungah sekolah tanpa izin. Adapun kenakalan-kenakalan yang sedang seperti berpacaran mengotori gedung sekolah. Sedangkan kenakalan-kenakalan berat seperti membawa rokok di sekolah, merokok di lingkungan sekolah.
Faktor yang mendukung pembinaan kenakalan siswa di Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi da dua, yaitu faktor dari dalam seperti potensi fisik, intelektual dan hati (rohaniah) yang dibawa siswa dari sejak lahir. Dan kemudian yang kedua adalah faktor dari luar seperti kedua orang tua di rumah, guru di sekolah, dan tokoh masyarakat. Kemudian faktor penghambat pembinaan kenakalan siswa di Madrasah Tsanawiah Untu Melambi Kecamatan Wangi-Wangi Timur Kabupaten Wakatobi adalah dari segi sarana dan prasarana dan kedisiplinan. Hal ini sangat penting dalam pembinaan akhlak Islamiah para siswa sehingga guru harus betul-betul memberikan contoh yang baik terhadap siswanya sesuai yang telah dianjurkan oleh Nabiullah Muhammad Saw. Agar mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, terampil dan berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Abu dan Tri prasatya Joko, Strategi Belajar Mengajar ( Bandung: CV Pustaka setia, 2005 )
Departemen Pendidkan Nasional, UUSN No 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional,( Jakarta: Balai Pustaka, 2003)
Daradjat, Zakiyah Ilmu Pendidikan Islam (cet.1, Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Djamarah, Bahri Syaiful Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukati, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2005)
Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006)
Darajat, Zakiah Ilmu Jiwa Anak, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005)
Kartono, Kartini. Kenakalan Remaja, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014)
Kountur Roni, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Thesis ( Jakarta: PPM, 2005)
Majid Abdul dan Andayani, Dian Pendidikan Agama Islam Berbasis Komtensi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005)
Maleong Lexy, j. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008)
Belum ada Komentar untuk "JURNAL STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KENAKALAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIAYAH UNTU MELAMBI DI WAKATOBI"
Posting Komentar