Eps.2 "SAHABATKU ADALAH IMAM-KU"

Tibalah hari dimana Siko berpamitan kepada ibunya, hari yang akan memisahkan kebersamaan antara anak dan ibu. Pagi itu, ibu Siko tak mampu membendung air matanya, ia memeluk anak semata wayangnya itu dengan pelukan kasih sayang,

 ".Nak, kamu hati-hati disana, jaga kesehatan, jaga pola makannya dan jangan lupa dengan ibadah nya",

Ujar ibu Siko sembari mengusap air matanya, ia tersadar bahwa kesedihan yang nampak dari raut wajahnya akan menambah beban kerinduan dan ke khawatiran dari putra kesayangannya itu. Dengan seketika ibu Siko berusaha untuk terlihat tegar dihadapan Siko, ia berusaha tersenyum dengan senyuman rindu yang terpancar di wajahnya.

Melihat ibunya sedih, Siko pun tak kuasa menahan tangis. Ia kembali memeluk ibunya dengan pelukan yang erat, seakan menggambarkan ia tidak ingin berpisah dengan orang yang sudah bersamanya sejak ia kecil. Siko menangis terseduh dipangkuan ibunya sembari memohon restu, kala itu Siko tampak terlihat seperti anak kecil yang nangis karena kehilangan permennya.

Siko pun bergegas keluar dari rumah, ia tampaknya berusaha ingin terlihat tegar depan ibunya. Tas milik Siko dibawakan oleh ibunya kedepan rumah yang saat itu tukang ojek sudah menunggu nya sedari tadi. 

" Mak,, aku pamit yah. Minta Do'a restunya untuk kesuksesan Siko"

Sembari menaiki kendaraan roda dua dan pergi meninggalkan ibunya seorang diri. 
Tatapan kosong dengan deraian air mata tampak terlihat dari raut wajah ibu Siko ketika melihat kepergian putranya, ia menangis sejadinya sembari mengeluarkan suara dengan sebutan nama putranya "Sikoooooooo"....

Dalam perjalanan, Siko melewati rumah Sifta yang kala itu ia juga sedang bersiap untuk ke tempat ia akan melanjutkan studinya di Amerika Serikat. Sifta melambaikan tangan ke arah Siko sembari tersenyum, berharap Siko membalas untuk melambaikan tangan. Namun Siko hanya tersenyum sambil mangguk, bukan berarti ia tidak ingin membalas menyapa Sifta, namun ia tidak berani karena di samping Sifta ada ibunya.

Setelah satu hari perjalanan, tibalah Siko di Kota yang akan menjadi saksi hidup nya dalam menyelesaikan studinya. Kota yang begitu ramai penghuninya, mobil yang lalu lalang juga bangunan-bangunan tinggi yang berdiri kokoh hampir disetiap sudut kota. Ia pangling melihat suasana kota yang sangat berbeda jauh dengan suasana di kampung nya.

Tempat utama Siko yang ia kunjungi adalah kampus, ia segera menemui pihak pengelola kampus untuk segera menyelesaikan administrasi agar ia bisa mengetahui nomor kamar asramanya. Siko terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru SD di sebuah Universitas Negeri yang cukup Populer di Kota Kendari. Setelah menyelesaikan administrasi, ia langsung bergegas menuju kamar yang akan ia tempati selama ia berada di tanah perantauan.

Aktivitas perkuliahan pun dimulai, hari-hari nya ia sibuk mengerjakan tugas pemberian dari dosen. Suatu malam ketika Siko tengah beristirahat, tiba-tiba hp nya berdering. Ia melihat ke arah layar hp nya tertera nomor baru pada panggilan masuk dan segera ia mengangkat panggilan itu.

"Haloo Siko, apa kabarr...."

Dari dalam hp terdengar suara seorang perempuan dengan nada suara yang cukup familiar di telinga Siko, namun ia tidak mengetahui pasti nama dari pemilik suara itu.

" Iya Haloo, Alhamdulillah kabar baik, mohon maaf suara anda seperti tidak asing bagiku....

Nampaknya Siko memang tidak mampu menebak nama pemilik suara itu. Seketika panggilan itu langsung terputus. Hal itu membuat Siko semakin penasaran, ia kembali menelfon nomor yang barusan masuk, akan tetapi nomor itu sudah tidak aktif dan tidak bisa di hubungi, berulang kali ia coba hubungi namun selalu diluar jangkauan. Karena tidak ingin terganggu dengan hal itu, Siko pun kembali menyibukkan dirinya dengan melanjutkan pekerjaan tugas dari dosen nya.

#BERSAMBUNG

Kira-kira siapa yah orang yang menelfon Siko?? Untuk mengetahui pemilik nomor orang yang telah menelfon Siko, jawabannya akan ada di episode tiga ☺️


Aswad Attar Real Saya mengajar, saya belajar, saya menghormati

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Eps.2 "SAHABATKU ADALAH IMAM-KU""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel