Berbagi Praktik Baik Pembelajaran Bersama Rekan Guru SDN 2 Popalia

Kegiatan berbagi merupakan salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh peserta PembaTIK level 4. Namun, pada hakikatnya kegiatan berbagi bukan hanya dilakukan ketika ada tuntutan dari sebuah program yang sedang di ikuti, karena esensinya apa yang kita miliki akan lebih bermanfaat jika dibagikan ke orang lain. Itulah yang kemudian menjadi prinsip bagi saya untuk selalu menanamkan rasa peduli dengan lingkungan sekitar.

Kegiatan berbagi yang saya lakukan bersama rekan guru SDN 2 Popalia merupakan program utama yang saya highlight dalam menuntaskan tugas akhir PembaTIK level 4, karena mengimbaskan sesuatu hal sebaiknya dilakukan dari rumah sendiri terlebih dahulu sebelum menyebar ke tempat lain. Kegiatan ini diawali dengan berdiskusi dengan sesama rekan guru dan kepala sekolah untuk membahas teknis kegiatannya. Setelah ada kesepakatan bersama, langkah yang kemudian saya lakukan adalah mendesain flayer untuk kebutuhan sosial media. Flayer sendiri merupakan salah satu langkah kecil yang bisa digunakan untuk mem-branding sekolah dengan mempublikasinnya melalu akun media sosial.

Kegiatan berbagi kami jadwalkan pada hari Rabu, 18 Oktober 2023 pukul 14.00 Wita - Selesai, dengan mengusung topik " Praktik Baik Pembelajaran Berdiferensiasi 'Tara Turu Toro' dengan Memanfaatkan Platform Teknologi ", kegiatan ini sukses terselenggara dengan diikuti oleh guru-guru di SDN 2 Popalia serta beberapa tambahan rekan guru dari sekolah terdekat dengan jumlah 7 peserta.

Dalam proses kegiatan berbagi, saya selaku narasumber berusaha untuk memaksimalkan dalam menyampaikan materi agar bisa dipahami oleh peserta yang hadir. Dimulai dengan menampilkan materi yang ada pada slide, mengaitkan dengan kondisi lapangan hingga sampai pada sesi tanya jawab dengan peserta. Dalam sesi pemaparan materi, saya menggunakan siklus 'STAR'. Mengenalkan pembelajaran berdiferensiasi serta alasan yang melatarbelakangi saya mengapa memilih model pembelajaran berdiferensiasi, memberikan strategi yang baiknya dilakukan di kelas sampai dengan apa platform teknologi yang mendukung dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.

Peserta sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan ini. Sebab, beberapa dari mereka, pembelajaran berdiferensiasi merupakan model pembelajaran yang sebelumnya hanya sebuah nama dan tidak pernah dilakukan di dalam kelas. Kegiatan di akhiri dengan sesi diskusi, pertanyaan yang paling dominan ditanyakan adalah, bagaimana cara mengetahui minat dan gaya belajar dari peserta didik. Atas pertanyaan itu, lalu kemudian saya memperkenalkan tentang asesmen awal pembelajaran.

Setelah sesi diskusi berakhir, saya mengajak peserta untuk melakukan sesi dokumentasi. Dari kegiatan ini saya bisa menyimpulkan bahwa guru-guru di sekolah saya perlu belajar lebih lanjut tentang pembelajaran berdiferensiasi dan penggunaan TIK sebagai media dalam pembelajaran. Ke ikutsertaan mereka dalam kegiatan ini, memberikan gambaran yang yang nyata bahwa, tekad dan rasa ingin tahu mereka sebenarnya sangat tinggi, hanya saja tidak ada yang mewadai mereka untuk melakukan kegiatan pengembangan diri. Walaupun sebenarnya, PMM telah tersedia dan mudah untuk di akses, namun mereka tetap perlu pendampingan dan bimbingan.

Oleh: Aswad